Senin, 22 Oktober 2018

IQRO TAMAN BACA ANAK PINTAR



 Untuk Di Baca

Iqro'''! Baca'''  untuk selalu di ingat 
Niat Shalat Sunnah Rawatib, Waktu Pelaksanaan, dan keutamaannya

Amalan shalat sunnah yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah dan bisa kita amalkan pula, yakni shalat sunnah rawatib.

Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wasallam selalu mengerjakan shalat sunnah rawatib ini. Beliau tidak pernah meninggalkannya meski dalam keadaan mukim atau tidak bepergian jarak jauh.

Shalat sunnah rawatib adalah?
Sebelum membahas niat shalat sunnah rawatib, mari kita bahas apa itu shalat sunnah rawatib. Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu, atau lebih kita kenal dengan shalat lima waktu.

Shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat fardhu disebut dengan shalat sunnah Qobliyah. Sedangkan shalat sunnah Rawatib yang dikerjakan setelah shalat fardhu disebut dengan shalat sunnah Ba'diyah.

Terdapat dua shalat sunnah rawatib sesuai dengan anjuran ditegakkannya, yakni Shalat sunnah rawatib muakkad serta ghoiru muakkad. Tentunya kedua amalan sunnah ini mempunyai niat shalat sunnah rawatib yang berbeda.

Shalat Sunnah Rawatib Muakkad
Shalat sunnah rawatib mu'akkad ini bersifat sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Berikut jumlah shalat sunnah rawatib mu'akkad:

2 rakaat sebelum shalat subuh
2 atau 4 rakaat sebelum shalat zuhur
2 atau 4 rakaat sesudah shalat zuhur
2 rakaat sesudah maghrib
2 rakaat sesudah isya
Penjelasan soal jumlah rakaat shalat sunnah rawatib ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tarmidzi dan An-Nasa'i.

Dari Aisyah radiyallahu'anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa yang tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada shalat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga, (yaitu): empat rakaat sebelum zuhur, dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesudah maghrib, dan dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh". (HR. At-Tarmidzi no. 414, An-Nasa'i no. 1794)

Shalat Sunnah Rawatib Ghoiru Mu'akkad
Shalat sunnah rawatib ghoiru mu'akkad ini adalah jenis shalat sunnah rawatib yang kurang ditekankan. Berikut adalah jumlah shalat sunnah ghoiru mu'akkad:

2 atau 4 rakaat sebelum shalat ashar (jika dikerjakan 4 rakaat, dikerjakan dengan 2 kali salam)
2 rakaat sebelum maghrib
2 rakaat sebelum isya
Mengenai shalat sunnah rawatib yang dikerjakan 4 rakaat harus dengan 2 kali salam didasarkan pada keterangan berikut ini:

As-Syaikh Muhammad bin Utsaimin rahimahullah berkata: "Shalat sunnah rawatib terdapat di dalamnya salam. Seseorang yang shalat rawatib empat rakaat maka dengan dua salam bukan satu salam, karena sesungguhnya nabi bersabda: Shalat (sunnah) di waktu malam dan siang dikerjakan dua rakaat salam dua rakaat salam". (Majmu' Fatawa As-Syaikh Al-Utsaimin 14/288)

Waktu pelaksanaan shalat sunnah rawatib
Tentang waktu pelaksanaan shalat sunnah rawatib ini telah dijelaskan dalam sebuah hadits di bawah ini.

Ibnu Qudamah berkata: "Setiap sunnah rawatib qobliyah maka waktunya dimulai dari masuknya waktu shalat fardhu hingga shalat fardhu dikerjakan, dan shalat rawatib ba’diyah maka waktunya dimulai dari selesainya shalat fardhu hingga berakhirnya waktu shalat fardhu tersebut". (Al-Mughni 2/544)

Niat Shalat Sunnah Rawatib
Bacaan niat shalat sunnah rawatib pada dasarnya hampir sama dengan bacaan shalat fardhu. Pada niat shalat sunnah rawatib, kita tinggal menambahkan "Qobliyatan Lillahi Ta'ala" jika dikerjakan sebelum shalat fardhu di akhir niat. Atau menggunakan niat shalat sunnah rawatib dengan tambahan bacaan "Ba'diyatan Lillahi Ta'ala" jika dikerjakan sesudah shalat fardhu.

Jadi, jika Anda ingin mengucapkan niat shalat sunnah rawatib sebelum shalat subuh, maka bacaannya menjadi:

USHALLII SUNNATASH SHUBHI RAK'ATAINI QABLIY-YATAN LILLAAHI TA'AALAA.

Artinya: "Aku (niat) shalat sunat qabliyyah subuh 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."

Kemudian, jika Anda ingin mengucapkan niat shalat sunnah rawatib setelah shalat isya, maka bacaannya menjadi:

USHALLII SUNNATAL 'ISYAA'I RAK'ATAINI BA'DIY-YATAN LILLAAHI TA'AALAA.

Artinya: "Aku (niat) shalat sunat ba'diyyah isya 2 rakaat, karena Allah Ta’ala."

Sebenarnya tentang niat shalat sunnah rawatib ini tidak perlu dilafalkan sampai bersuara, tapi cukup diucapkan dalam hati. Pelafalan niat shalat sunnah rawatib ini mungkin bertujuan untuk memantapkan niat yang sudah ada di dalam hati.

  
Sholat Jum’at Masjid Al Idrisiyyah
Sejarah & Momen penting

Masjid Al Idrisiyyah di Fungsikan sholat jum'at pada tgl 10 Mei 2019  bertepatan Minggu pertama  puasa' tgl 5 Romadlon  1440 dgn Imam Khotib Ustazd Manut Adi M dan Muadzin / bilal oleh  sdr, Salmin A.M.  Di luar dugaan Alkhamdulillah jamaa'ah Jum'at pertama jama'ah ternyata lebih dari 70 orang jama'ah dewasa.

Masjid Al Idrisiyyah Sholat Jum'at Minggu ke 2. tgl 17 mei 2019 bertepatan minggu ke 2 puasa romadlon
imam khotib ustadz Syarifudin SAG dan Muadzin Sdr. Salmin AM. Bilal Muroqi Bp NARDI

Masjid Al Idrisiyyah Sholat Jum'at Minggu Ke 3  selaku Imam Khotib bp. Ustadz Manut ADI. M dan Muadzin / Bilal oleh Sdr Salmin A.M.  Dan kebetulan dihadiri juga  Bp. H. Iskhaq Waqif Masjid Al Idrisiyyah.



Lafadz Bacaan Bilal Sholat Jum’at Lengkap Dengan Tata Caranya

Setiap umat islam wajib hukumnya menunaikan sholat jum’at bagi kaum laki-laki, dan sunnah bagi kaum perempuan. Seseorang yang melakukan sholat jum’at sudah gak perlu lagi sholat dzuhur. Karena sholat jum’at dilakukan pada waktu sholat dzuhur.
Bilal jum’at sering dikumandangkan setiap satu minggu sekali, yaitu pada hari jum’at. Meskipun sering mendengar, ada pula yang belum hafal lafadz bilal jum’at. Oleh karena itu, kami membagikan lafadz-lafadz dalam bilal jum’at.
Membaca doa pengantar sebelum melakukan adzan pertama
  
Membaca doa pengantar sebelum melakukan adzan pertama

سُبْحَانَ اللهِ وَاْلحَمْدُلِلهِ وَلاَاِلٰهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ. وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَاِلاَّبِااللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ . اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ. وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْ لاًمِّمَّنْ دَعَااِلَى اللهِ وَعَمِلَ صَالِحًاوَّقَالَ اِنَّنِيْ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ . قُلِ ادْعُوااللهَ اَوِادْعُواالرَّحْمٰنَ اَيًّامًّاتَدْعُوْافَلَهُ اْلاَسْمَآءُاْلحُسْنٰى . وَلاَتَجْهَرْبِصَلاَتِكَ وَلاَتُخَافِتْ بِهَاوَابْتَغِ بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيْلاً . وَقُلِ الْحَمْدُلِلهِ الَّذِ يْ لَمْ يَتَّخِذْوَلَدًاوَّلَمْ يَكُنْ لّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّ لِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا . اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلىٰ آلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ

Setelah membaca doa pengantar, petugas bilal mengumandangkan adzan pertama. Adzan pertama disuarakan panjang

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ, اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
 أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ, أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ
 أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ, حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ, حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
 لآ اِلهَ اِلاَّ اللهُ

Setelah adzan pertama selesai, para jamaah melakukan sholat sunnah qobliyah jum’at. Dan ketika jamaah udah selesai sholat qobliyah jum’at, petugas kembali berdiri untuk mengatur acara sholat jum’at

 Sebenarnya, bilal sholat jum’at bertujuan untuk memberikan peringatan kepada para jama’ah jum’at untuk tetap tenang dan memperhatikan nasehat khotib selama khutbah berlangsung karena nilai dan pahala sholat jum’at akan sia-sia jika seseorang berbicara selama khutbah berlangsung.

Selain bacaan bilal bernilai peringatan dan seruan, juga bertujuan untuk mendoakan kaum muslimin dan mukminin semuanya, baik yang sudah mendahului maupun yang masih hidup.

Nah, adapun bacaan bilal sholat jum’at dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :

Pertama, adalah peringatan kepada jama’ah jum’at untuk tenang.

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللّٰهُ، رُوِيَ عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، اَنَّهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ اَنْصِتْ وَالْاِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ، وَمَنْ لَغَا فَلَا جُمْعَةَ لَهُ، اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللّٰهُ

Artinya :
"Wahai golongan kaum muslim dan kaum mukmin, semoga Allah senantiasa memberikan rohmat-Nya kepada kamu sekalian. Diriwayatkan dari sahabat Abu Huraiarah ra., bahwasanya beliau berkata, Rosulullah SAW bersabda : ketika kamu berkata “ansit” kepada temanmu pada hari jum’at (sholat jum’at), sedangkan khotib sedang berkhutbah, maka kamu telah melakukan hal yang sia-sia. Barang siapa yang melakukan hal sia-sia, maka tidak ada jum’at baginya, maka perhatikan, dengarkan, dan ta’atilah, semoga Allah memberikan rohmat kepada kamu sekalian.”

Catatan :
Kata “ansit” di sini adalah kata seruan untuk memperingati seseorang, misalnya “stttt !!!” juga merupakan kata “ansit” yang memberikan artian ajakan untuk diam, “hei” juga merupakan kata “ansit” yang memberikan artinya ajakan untuk tidak ramai, dan lain sebagainya.

Kedua, adalah pengumandangan adzan kedua,
yang bertujuan untuk memberikan pengertian bahwa khutbah segera dimulai. Adapun bacaan adzan sholat jum’at adalah sama saja seperti adzan-adzan pada sholat yang lain.

Ketiga, adalah doa untuk kaum muslimin dan mukminin.

اَللّٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمِ, مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ, وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ, اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ, وَيَسِّرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِ الدِّيْنِ, وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ, وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya :
"Ya Allah, kuatkanlah keislaman dan keimanan kaum muslimin (pria) dan muslimat (wanita), kaum mukminin (pria) dan mukminat (wanita), yang masih hidup dari mereka semua dan juga yang sudah meninggal, mudahkanlah mereka untuk mengokohkan agama, akhirilah (hidup) kami dari-Mu dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rohmat-Mu wahai Tuhan yang Maha penyayang dari semua penyayang”

Keempat, doa sholawat diantara 2 khutbah jum'at

 َاَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ بِجَلَالِكَ وَكَمَالِكَ عَلٰى اَشْرَفِ عِبَادِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مَحَمَّدٍ وَعَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللّٰهِ اَجْمَعِيْنَ

Artinya :
"Ya Allah, berikanlah rohmat dan kesejahteraan dengan keagungan dan kesempurnaan-Mu kepada hamba-Mu yang paling mulia dan baginda kami, Muhammad, serta semua sahabat Rosulullah"
 Setiap umat islam wajib hukumnya menunaikan sholat jum’at bagi kaum laki-laki, dan sunnah bagi kaum perempuan. Seseorang yang melakukan sholat jum’at sudah gak perlu lagi sholat dzuhur. Karena sholat jum’at dilakukan pada waktu sholat dzuhur.

Bilal jum’at sering dikumandangkan setiap satu minggu sekali, yaitu pada hari jum’at. Meskipun sering mendengar, ada pula yang belum hafal lafadz bilal jum’at. Oleh karena itu, kami membagikan lafadz-lafadz dalam bilal jum’at.

  Pengantar Khutbah Jum'at Versi 1

يَا مَعَاشِرَ اْلـمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ اْلـمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ.
رُوِيَ عَنْ أَبِى هُـرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّهُ قَالَ :
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ اْلجُمْعَةِ أَنْصِتْ، وَاْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ.
أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ...
أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ...
أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ...

Yaa ma’asyirol muslimiina wazumrotal mu miniina rokhimakumulloh,
Ruwiya ‘an abiy huroyrarota rodhiyallohu‘anhu, anhu qool:
Qoola Rosuulullohi shollallohu‘alayhi wasallam: "idzaa qulta lishokhibika yaumal jum’ati anshit, wal imaamu yakh-thubu faqod laghout".
Anshituu wasma’uu wa athii’uu rahimakumulloh,
Anshituu wasma’uu wa uthii’uu rahimakumulloh,
Anshituu wasma’uu wa athii’uu la’allakum turkhamuun.


 Pengantar Khutbah Jum'at Versi 2

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُوْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ.
اِنَّ يَوْمَ الْجُمْعَةِ سَيِّدُ اْلأَيَّامِ، وَحِجُّ الْفُقَرَاءِ، وَعِيْدُ الْمَسَاكِيْنَ. اَلْخُطْبَتَانِ فِيْهَا مَقَامُ رَكْعَتِيْنِ مِنَ الْفَرْضِ. فَاِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ، فَلاَ يَتَكَلَّمَنِّ اَحَدُكُمْ، وَمَنْ يَتَكَلَّمُ فَقَدْ لَغَا، وَمَنْ لَغَا فَلاَ جُمْعَةَ لَهُ.
أَنْصِتُوْا وَاَسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ...
أَنْصِتُوْا وَاَسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ...
اَنْصِتُوْا وَاَسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا جَمِيْعًا رَحِمَكُمُ اللهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ...

Ma’asyirol muslimiina wazumrotal mu'miniina rakhimakumulloh, Inna yaumal jum’ati sayyidul ayyam, wakhijjul fuqorooi, wa 'iidul masaakiin. Alkhutbataani fiihaa maqoomu rok'ataini minal fardh. Faidza sho'idal khotiibu 'alal mimbar, falaa yatakallamanni akhadukum, wamay yatakallam faqad laghoo, wamal laghoo falaa jum’ata-lah,
Anshituu wasma’uu wa athii’uu rakhimakumullah,
Anshituu wasma’uu wa athii’uu rakhimakumullah,
Anshituu wasma’uu jamii’an rakhimakumullah la’allakum tuflikhuun.

Disaat khatib akan menaiki mimbar, petugas bilal ini mengiringi dengan membaca sholawat nabi
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ

Dan setelah membaca sholawa nabi, dilanjut membaca doa, para jamaah mengangkat kedua tangan dalam posisi doa
اَللّٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمَ, مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ , وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ , اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ , وَانْصُرْهُمْ عَلَى اْلمُعَانِدِّيْنَ . يَارَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ , وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Kemudian khotib memberi salam kepada jamaah sholat jum’at dan khotib kemudian duduk. Selanjutnya, setelah khotib memberi salam, petugas bilal mengumandangkan adzan kedua, adzan kedua ini nadanya gak sepanjang adzan pertama.

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ, اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
 أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ, أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ
 أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ, حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ, حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
 لآ اِلهَ اِلاَّ اللهُ
Setelah adzan, khotib berdiri untuk berkhutbah. Saat khotib berkhutbah, para jamaah harus tenang dan diam mendengarkan khotib. Dan pada waktu khotib duduk antara dua khutbah, petugas bilal membaca sholawat, sholawat yang umum digunakan adalah seperti ini
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ ، وَزِدْوَاَنْعِمْ وَتَفَضَلْ وَبَارِكْ ، بِجَلَالِكَ وَكَمَالِكَ عَلٰى زَيْنِ عِبَادِكْ ، وَاَشْرَفِ عِبَادِكَ ،  سَيِّدِاْلعَرَبِ وَاْلعَجَمِ ، وَاِمَامِ طَيْبَةَوَاْلحَرَمِ ، سَيِّدِنَاوَمَوْلَانَا مَحَمَّدٍ وَّعَلىٰ آلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالىٰ عَنْ كُلِّ صَحَا بَةِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ

Pada waktu khotib duduk diantara dua khutbah adalahwaktu yang mustajab, karena itu, para jamaah dianjurkan untuk berdoa. Kemudian khotib berdiri lagi untuk khutbah kedua. Setelah khotib selesai berkhutbah, petugas bilal berdiri lagi untuk iqomah
    اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ ، قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
لاَ إِلَهَ إِلاَّالله

Kemudian, para jamaah berdiri dan melakukan sholat fardhu jum’at.

Ada perbedaan mendasar dikalangan sholat jum’at, yaitu terkait dengan adzan. Ada yang menggunakan adzan dua kali ada pula yang menggunakan adzan satu kali. Untuk adzan dua kali yaitu dilakukan pada masa kholifa Usman bin Affan. Baik yang menggunakan adzan satu kali maupun adzan dua kali, intinya punya dasar kuat masing-masing. Apapun itu, kita gak boleh saling menyalahkan dan mengklaim yang paling benar.

Demikian, semoga bermanfaat.

Lafadz Bacaan Bilal Sholat Jum’at Lengkap Dengan Tata Caranya

Setiap umat islam wajib hukumnya menunaikan sholat jum’at bagi kaum laki-laki, dan sunnah bagi kaum perempuan. Seseorang yang melakukan sholat jum’at sudah gak perlu lagi sholat dzuhur. Karena sholat jum’at dilakukan pada waktu sholat dzuhur.
Bilal jum’at sering dikumandangkan setiap satu minggu sekali, yaitu pada hari jum’at. Meskipun sering mendengar, ada pula yang belum hafal lafadz bilal jum’at. Oleh karena itu, kami membagikan lafadz-lafadz dalam bilal jum’at.
Membaca doa pengantar sebelum melakukan adzan pertama
 Sebenarnya, bilal sholat jum’at bertujuan untuk memberikan peringatan kepada para jama’ah jum’at untuk tetap tenang dan memperhatikan nasehat khotib selama khutbah berlangsung karena nilai dan pahala sholat jum’at akan sia-sia jika seseorang berbicara selama khutbah berlangsung.

Selain bacaan bilal bernilai peringatan dan seruan, juga bertujuan untuk mendoakan kaum muslimin dan mukminin semuanya, baik yang sudah mendahului maupun yang masih hidup.

Nah, adapun bacaan bilal sholat jum’at dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :

Pertama, adalah peringatan kepada jama’ah jum’at untuk tenang.

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللّٰهُ، رُوِيَ عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، اَنَّهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ اَنْصِتْ وَالْاِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ، وَمَنْ لَغَا فَلَا جُمْعَةَ لَهُ، اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللّٰهُ

Artinya :
"Wahai golongan kaum muslim dan kaum mukmin, semoga Allah senantiasa memberikan rohmat-Nya kepada kamu sekalian. Diriwayatkan dari sahabat Abu Huraiarah ra., bahwasanya beliau berkata, Rosulullah SAW bersabda : ketika kamu berkata “ansit” kepada temanmu pada hari jum’at (sholat jum’at), sedangkan khotib sedang berkhutbah, maka kamu telah melakukan hal yang sia-sia. Barang siapa yang melakukan hal sia-sia, maka tidak ada jum’at baginya, maka perhatikan, dengarkan, dan ta’atilah, semoga Allah memberikan rohmat kepada kamu sekalian.”

Catatan :
Kata “ansit” di sini adalah kata seruan untuk memperingati seseorang, misalnya “stttt !!!” juga merupakan kata “ansit” yang memberikan artian ajakan untuk diam, “hei” juga merupakan kata “ansit” yang memberikan artinya ajakan untuk tidak ramai, dan lain sebagainya.

Kedua, adalah pengumandangan adzan kedua, yang bertujuan untuk memberikan pengertian bahwa khutbah segera dimulai. Adapun bacaan adzan sholat jum’at adalah sama saja seperti adzan-adzan pada sholat yang lain.

Ketiga, adalah doa untuk kaum muslimin dan mikminin.

اَللّٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمِ, مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ, وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ, اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ, وَيَسِّرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِ الدِّيْنِ, وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ, وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya :
"Ya Allah, kuatkanlah keislaman dan keimanan kaum muslimin (pria) dan muslimat (wanita), kaum mukminin (pria) dan mukminat (wanita), yang masih hidup dari mereka semua dan juga yang sudah meninggal, mudahkanlah mereka untuk mengokohkan agama, akhirilah (hidup) kami dari-Mu dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rohmat-Mu wahai Tuhan yang Maha penyayang dari semua penyayang”

Keempat, doa sholawat diantara 2 khutbah jum'at

 َاَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ بِجَلَالِكَ وَكَمَالِكَ عَلٰى اَشْرَفِ عِبَادِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مَحَمَّدٍ وَعَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللّٰهِ اَجْمَعِيْنَ

Artinya :
"Ya Allah, berikanlah rohmat dan kesejahteraan dengan keagungan dan kesempurnaan-Mu kepada hamba-Mu yang paling mulia dan baginda kami, Muhammad, serta semua sahabat Rosulullah"
 Setiap umat islam wajib hukumnya menunaikan sholat jum’at bagi kaum laki-laki, dan sunnah bagi kaum perempuan. Seseorang yang melakukan sholat jum’at sudah gak perlu lagi sholat dzuhur. Karena sholat jum’at dilakukan pada waktu sholat dzuhur.

Bilal jum’at sering dikumandangkan setiap satu minggu sekali, yaitu pada hari jum’at. Meskipun sering mendengar, ada pula yang belum hafal lafadz bilal jum’at. Oleh karena itu, kami membagikan lafadz-lafadz dalam bilal jum’at.



Membaca doa pengantar sebelum melakukan adzan pertama

سُبْحَانَ اللهِ وَاْلحَمْدُلِلهِ وَلاَاِلٰهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ. وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَاِلاَّبِااللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ . اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ. وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْ لاًمِّمَّنْ دَعَااِلَى اللهِ وَعَمِلَ صَالِحًاوَّقَالَ اِنَّنِيْ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ . قُلِ ادْعُوااللهَ اَوِادْعُواالرَّحْمٰنَ اَيًّامًّاتَدْعُوْافَلَهُ اْلاَسْمَآءُاْلحُسْنٰى . وَلاَتَجْهَرْبِصَلاَتِكَ وَلاَتُخَافِتْ بِهَاوَابْتَغِ بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيْلاً . وَقُلِ الْحَمْدُلِلهِ الَّذِ يْ لَمْ يَتَّخِذْوَلَدًاوَّلَمْ يَكُنْ لّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّ لِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا . اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلىٰ آلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ

Setelah membaca doa pengantar, petugas bilal mengumandangkan adzan pertama. Adzan pertama disuarakan panjang
اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ, اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
 أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ, أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ
 أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ, حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ, حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
 لآ اِلهَ اِلاَّ اللهُ

Setelah adzan selesai, para jamaah melakukan sholat sunnah qobliyah jum’at. Dan ketika jamaah udah selesai sholat qobliyah jum’at, petugas kembali berdiri untuk mengatur acara sholat jum’at dengan membaca
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ ، رُوِيَ عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، اَنَّهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ اَنْصِتْ وَالْاِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ ، وَمَنْ لَغَا فَلَا جُمْعَةَ لَهُ ، اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ ×٣

Disaat khatib akan menaiki mimbar, petugas bilal ini mengiringi dengan membaca sholawat nabi
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ

Dan setelah membaca sholawa nabi, dilanjut membaca doa, para jamaah mengangkat kedua tangan dalam posisi doa
اَللّٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمَ, مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ , وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ , اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ , وَانْصُرْهُمْ عَلَى اْلمُعَانِدِّيْنَ . يَارَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ , وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Kemudian khotib memberi salam kepada jamaah sholat jum’at dan khotib kemudian duduk. Selanjutnya, setelah khotib memberi salam, petugas bilal mengumandangkan adzan kedua, adzan kedua ini nadanya gak sepanjang adzan pertama.
اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ, اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
 أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ, أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ
 أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ, حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ, حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
 لآ اِلهَ اِلاَّ اللهُ

Setelah adzan, khotib berdiri untuk berkhutbah. Saat khotib berkhutbah, para jamaah harus tenang dan diam mendengarkan khotib. Dan pada waktu khotib duduk antara dua khutbah, petugas bilal membaca sholawat, sholawat yang umum digunakan adalah seperti ini
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ ، وَزِدْوَاَنْعِمْ وَتَفَضَلْ وَبَارِكْ ، بِجَلَالِكَ وَكَمَالِكَ عَلٰى زَيْنِ عِبَادِكْ ، وَاَشْرَفِ عِبَادِكَ ،  سَيِّدِاْلعَرَبِ وَاْلعَجَمِ ، وَاِمَامِ طَيْبَةَوَاْلحَرَمِ ، سَيِّدِنَاوَمَوْلَانَا مَحَمَّدٍ وَّعَلىٰ آلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالىٰ عَنْ كُلِّ صَحَا بَةِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ

Pada waktu khotib duduk diantara dua khutbah adalahwaktu yang mustajab, karena itu, para jamaah dianjurkan untuk berdoa. Kemudian khotib berdiri lagi untuk khutbah kedua. Setelah khotib selesai berkhutbah, petugas bilal berdiri lagi untuk iqomah
    اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ ، قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
لاَ إِلَهَ إِلاَّالله

Kemudian, para jamaah berdiri dan melakukan sholat fardhu jum’at.

Ada perbedaan mendasar dikalangan sholat jum’at, yaitu terkait dengan adzan. Ada yang menggunakan adzan dua kali ada pula yang menggunakan adzan satu kali. Untuk adzan dua kali yaitu dilakukan pada masa kholifa Usman bin Affan. Baik yang menggunakan adzan satu kali maupun adzan dua kali, intinya punya dasar kuat masing-masing. Apapun itu, kita gak boleh saling menyalahkan dan mengklaim yang paling benar.
Demikian, semoga bermanfaat.


Tentang BACA AN  QUNUT


Bacaan Doa Qunut – Cara Baca dan Artinya
Doa Qunut ini dibaca pada rakaat kedua pada shalat Subuh, yakni setelah bangun dari rukuk. Doa qunut ini juga dibaca pada waktu shalat Witir. Namun, tidak semua orang membaca doa qunut ketika melaksanakan solat Subuh. Karena itu, doa qunut ini hanya khusus bagi umat Islam yang membacanya, terutama yang menganut madzhab Syafi’i.

Meski demikian, bagi Anda yang membaca Doa Qunut di shalat Subuhnya, tentu ada fadhilah yang bisa didapat. Apa sajalah fadhilah doa qunut ini? Berikut fadhilah-fadhilah tersebut:

    Agar Allah memberi petunjuk kepada si pembaca.
    Diberi kesehatan yang baik.
    Mendapatkan keberkahan hidup, di dunia maupun akhirat.
    Selamat dari berbagai mara bahaya.
    Dipelihara dari perkara yang membuat pembacanya hina.
    Dll.

اَللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِى فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِى فِيْمًا اَعْطَيْتَ، وَقِنِى شَرِّ مَا قَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، فَاِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Cara Baca Doa Qunut

ALLAHUMMAH DINII FIIMAN HADAIT. WA’AA FINII FIIMAN ‘AAFAIT. WATAWALLANII FIIMAN TAWALAIT. WABAARIKLII FIIMAA A’THAIT. WAQINII SYARRAMAA QADHAIT. FA-INNAKA TAQDHI WALAA YUQDHAA ‘AALAIT. WA INNAHUU LAA YADZILUMAW WAALAIT. WA LAA YA’IZZUMAN ‘AADAIT. TABAA RAKTA RABBANAA WATA’AALAIT. FALAKALHAMDU ‘ALAA MAAQADHAIT. WASTAGHFIRUKA WA’ATUUBU ILAIK. WASALLALLAAHU ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADININ NABIYYIL UMMIYYI WA ALAA AALIHII WASHAHBIHII WASALLAM.
Artinya Doa Qunut

    “Ya Allah… tunjukkanlah aku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Berikan kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau beri kesehatan. Dan, peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau pelihara. Berilah keberkahan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Selamatkanlah aku dari bahaya yang telah Engkau tentukan. Sesungguhnya, Engkaulah yang menghukum dan bukannya yang kena hukum. Sesungguhnya, tidak hina orang yang Engkau pimpin dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Maka, bagi Engkaulah segala pujian di atas apa yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya.”

Keterangan tambahan:

Bagi Anda yang kebetulan bertindak sebagai imam, maka Anda harus mengubah bacaan-bacaan berikut agar doanya bersifat umum untuk semua yang shalat pada waktu itu. Adapun bagi makmum, tidak perlu membaca/mengubah doa dunut sebelumnya. Anda cukup mendengarkan imam menyelesaikan bacaan berikut, kemudian Anda meneruskannya sebagaimana doa qunut umumnya.

“Allahummah dini” diganti “Allahummah dina”

"Allhumma sallimna wal muslimin, wa 'afina wal muslimin, wa'fu anna wa 'anil muslimin, waqina
 wa iyyahum sarro masoo ibiddunya waddin."

Ya Allah, selamatkanlah kami dan orang-orang muslim, berilah kami dan orang-orang muslim kesehatan serta jagalah kami dan orang-orang muslim dari jeleknya musibah dunia dan agama.

Itulah bacaan Doa Qunut beserta artinya. Bagi Anda yang membaca Doa Qunut ini dalam shalat Subuh atau witirnya, semoga doa ini bermanfaat bagi Anda. Bagi yang tidak membaca, semoga menambah pengetahuan.
                                            
    اللهم  سلمنا والمسلمينوعافنا
والمسلمين وقنا                                              
واياهم من مصائب
 الدنيا والدين



 اللهم سلمنا والمسلمين وعافنا والمسلمين وقنا واياهم من مصائب الدنيا والدين 
ALLAHUMMA SALLIMNA WAL MUSLIMIN, WA'AFINA WAL MUSLIMIN, WAQINA WA IYYAHUM MIN MASHOIBID DUN-YA WADDIN..


ALLAHUMMA YA ALLAH  SELAMATKAN KAMI DAN SEMUA ORANG ISLAM BERILAH KAMI DAN SEMUA MUSLIM KEKUATAN.. PELIHARALAH KAMI DAN SELURUH MUSLIM DARI MUSIBAH DUNIA DAN MUSIBAH AKHERAT..

Akhir Qunut Suara Imam Pelan dan Doa Tangan Dibalik
SUARA IMAM PELAN DI AKHIR QUNUT DAN DOA TOLAK BALA TANGAN DIBALIK
Assalamualaikum wr wb.
1. Ustad, mohon penjelasan dalil tentang mengapa ketika qunut pada bagian kata tertentu sang imam kok diam,
2. lalu berdoa tolak bala telapak tangan dibalik.
3. mohon tuliskan doa ketika tangan dibalik? yang saya dengar Allohumma syif 'anna minal balai lima layasyifu ghoiruk 2 x ditambah allohumma syif 'anna minal balai wal wabai walmungkari lima la yasyifu ghoiruk.
terimakasih atas jawabannya.
Wassalamu'alaikum wr. wb.

1. Dalam Mazhab Syafi'i, qunut saat shalat subuh itu termask sunnah ab'adh yang sangat dianjurkan. Bagi yang lupa melakukannya dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi. Adapun apabila qunut dilakukan dalam shalat berjamaah, maka pada bagian akhir bacaan qunut yang mengandung pujian, maka makmum boleh membaca bersama imam, membaca bersama ini lebih utama. Konsekuensinya, maka imam memelankan suaranya.

Imama Nawawi dalam Al-Majmu', 3/502 menyatakan:

وأما الثناء وهو قوله فإنك تقضي ولا يقضى عليك إلى آخره فيشاركه في قوله أو يسكت والمشاركة أولى لأنه ثناء وذكر لا يليق فيه التأمين

Artinya: Adapun bacaan qunut yang mengandung pujian yaitu bacaan "فإنك تقضي ولا يقضى عليك" dst. maka makmum boleh membaca bersama imam atau diam. Membaca bersama imam itu lebih utama karena ia merupakan pujian dan dzikir yang tidak perlu diamini.

÷Imam Romli dalam Nihayatul Muhtaj, 1/507 menyatakan

و) أنه (يقول الثناء) سرا وهو من فإنك تقضي إلى آخره، أو يستمع له لأنه ثناء وذكر لا يليق به التأمين والمشاركة أولى كما في المجموع، والثاني يؤمن فيه أيضا، وإذا قلنا بمشاركته فيه ففي جهر الإمام به نظر، يحتمل أن يقال: يسر به كما في غيره مما يشتركان فيه، ويحتمل وهو الأوجه الجهر به كما إذا سأل الرحمة أو استعاذ من النار ونحوها فإن الإمام يجهر به ويوافقه فيه المأموم ولا يؤمن كما قاله في المجموع

Artinya: Membaca pujian qunut secara pelan (siri) yaitu dari kalimat "فإنك تقضي" sampai akhir. Atau makmum mendengar pada imam karena bacaan itu merupakan pujian dan dzikir yang tidak perlu diamini. Membaca bersama antara imam dan makmum itu lebih utama seperti disebut dalam Al-Majmuk. Pendapat kedua mengatakan sebaiknya makmum mengamini juga. Apabila kami (ulama Syafi'i) berpendapat sebaiknya membaca bersama, maka apakah imam perlu membaca keras atau pelan itu terdapat beberapa pandangan. Ada pendapat sebaiknya imam membaca pelan sebagaimana bacaan bersama yang lain. Ada juga pendapat sebaiknya imam mengeraskan suara ini pendapat yang lebih kuat. Sebagaimana apabila imam meminta rahmat atau mohon perlindungan (istiadzah) dari neraka dan sebagainya maka imam hendaknya mengeraskan suara diiikuti oleh makmum dan tidak diamini sebagaimana keterangan Imam Nawawi dalam Al-Majmuk.

Baca juga: Qunut Nabi dan Qunut Umar

2. Tangan Dibalik saat Doa Tolak Bala atau Minta Turun Hujan hukumnya sunnah. Dalam Sahih Muslim (#895) diriwayatkan:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَسْقَى، فَأَشَارَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ

Artinya: Bahwasanya Nabi pernah memohon hujan, lalu beliau menunjuk dengan kedua punggung tangannya menghadap ke arah langit.

Dalam mengomentari hadits di atas Imam Nawawi dalam Syarah Muslim 6/190 berkata:

قوله إن النبي صلى الله عليه وسلم استسقى فأشار بظهر كفيه إلى السماء قال جماعة من أصحابنا وغيرهم السنة في كل دعاء لرفع بلاء كالقحط ونحوه أن يرفع يديه ويجعل ظهر كفيه إلى السماء

Artinya: Menurut sebagian kalangan ulama madzhab Syafi'i dan lainnya, sunnah membalik tangan dan menjadikan punggung tangan menghadap ke langit pada setiap doa untuk menghilangkan bala, paceklik, dan semacamnya

Ibnu Hajar Al-Asqolani dalam Fathul Bari Syarah Bukhari, 2/158 menyatakan

قال العلماء السنة في كل دعاء لرفع البلاء أن يرفع يديه جاعلا ظهور كفيه إلى السماء وإذا دعا بسؤال شيء وتحصيله أن يجعل كفيه إلى السماء انتهى وقال غيره الحكمة في الإشارة بظهور الكفين في الاستسقاء دون غيره للتفاؤل بتقلب الحال ظهرا لبطن كما قيل في تحويل الرداء أو هو إشارة إلى صفة المسئول وهو نزول السحاب إلى الأرض

Artinya: Para ulama berkata: "Yang sunnah pada setiap berdoa untuk menghilangkan bala adalah mengangkat kedua tangan dengan menjadikan punggung kedua telapak tangan menghadap ke langit. Apabila berdoa untuk meminta dan menghasilkan sesuatu maka hendaknya kedua telapk tangan yang dihadapkan ke langit." Ulama lain berkata: "Hikmah isyarah punggung tangan dalam berdoa meminta hujan, tidak yang lain, adalah karena untuk tafaul berbaliknya keadaan dari punggung tangan ke telapak tangan sebagaimana dikatakan dalam merubah selendang atau ia merupakan isyarat pada sifat yang diminta yaitu turunnya mendung ke bumi."

DOA TOLAK BALA'



3. Doa talak balak selengkapnya adalah sbb:
اللهم اكشف عنا من البلاء والوباء والفحشاء والمنكر والطاعون والأمراض ما لا يكشفه أحد غيرك. اللهم اصرف عنا من البلاء والوباء والفحشاء والمنكر والطاعون والأمراض ما لا يصرفه أحد غيرك. اللهم ادفع عنا من البلاء والوباء والفحشاء والمنكر والبغي والسوء والسيوف المختلفة والشدائد والمحن ما ظهر منها وما بطن من بلدنا هذا مصر خاصة ومن بلدان المسلمين عامة ما لا يدفعه أحد غيرك إنك علي كل شيئ قدير. اللهم إنك تعلم سرنا وعلاتيتنا قأقبل معذرتنا وتعلم حوائجنا فأعطنا سؤالنا وتعلم ما في أنفسنا فاغفرلنا ذنوبنا برحمتك يا أرحم الراحمين.

ربنا اصرف عنا عذاب جهنم إن عذابها كان غراما إنها ساءت مستقرا ومقاما.ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما. ربنا أنزل علينا مائدة من السماء تكون لنا عيدا لأولنا وأخرنا وأية منك وارزقنا وأنت خير الرازقين. اللهم ربنا اجعل هذا بلدا أمنا وارزق أهله من الثمرات من أمن منهم بالله واليوم الأخر. ربنا اجعل هذا البلد أمنا واجنبنا وبنينا أن نعبد الأصنام. ربنا لا تؤخذنا إن نسينا أو أخطأنا ربنا ولا تحمل علينا إصرا كما حملته علي الذين من قبلنا ربنا ولا تحملنا مالا طاقة لنا به واعف عنا واغفر لنا وارحمنا أنت مولانا فانصرنا علي القوم الكافرين.
اللهم آمين وصلي الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسل


 

  Tata Cara dan Niat Sholat Tasbih Lengkap dengan Artinya

 Dalam Islam selain mengerjakan ibadah wajib juga dianjurkan mengerjakan ibadah sunnah.

Satu diantaranya ibadah sholat sunnah tasbih.

Shalat sunnah tasbih ialah sholat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Shalat tasbih ini dianjurkan mengamalkannya, jika memungkinkan dilakukan setiap malam.

Kalau tidak bisa tiap malam,maka bisa sekali dalam seminggu, kalau juga tak sanggup  dapat juga dilakukan sebulan sekali atau setahun sekali.

Bahkan jika terlalu berat mengamalkannya sekali setahun, setidaktidaknya pernah melakukannya sekali
seumur hidup.

Di bulan puasa Ramadhan ini, tak ada salahnya jika kita juga mengerjakan sholat tasbih walaupun ini bukan amalan khusus untuk bulan Ramadhan.

Namun karena bulan puasa Ramadhan ini adalah momen spesial.

Di mana dosa-dosa kita diampuni dan mengerjakan segala jenis kebaikan bakal diganjar pahala berlipat-lipat oleh Allah, maka ada baiknya jika kita juga mengerjakan salat sunah satu ini.

 Shalat ini bisa dikerjakan kapan saja.


 Menurut sebuah hadis Nabi Muhammad, fungsi dan manfaat salat ini adalah untuk menghapus segala dosa baik kecil, besar, yang lampu, baru saja, disengaja ataupun tidak.

Tata cara Shalat tasbih adalah sebagai berikut :
1. Berdirilah lurus menghadap qiblat, lantas ucapkan lafazh niatnya.

 Niat sholat sunnah tasbih pada malam hari (4 rakaat dengan 2 salam) dengan membaca dalam hati bacaan berikut:

Jika dilakukan 2 rakaat.





Ushalli sunnatattasbih rak'ataini lillahi ta'alaa.

Artinya : “Aku niat shalat tasbih dua raka'at, karena Allah"

 Niat sholat sunnah tasbih pada siang hari (4 rakaat dengan 1 salam) dengan membaca dalam hati bacaan berikut:
 Jika dilakukan 4 rakaat

.
Ushalli sunnatattasbih arba’a raka'atin lillahi ta'alaa

Artinya : “Aku niat shalat tasbih empat raka'at, karena Allah".



2. Selesai membaca do'a Iftitah, lalu membaca Surat Al-Fatihah, lalu membaca surat pilihan.
 
3. Setelah membaca surat, sebelum ruku’ membaca tasbih sebanyak 15 kali.

 Subhaanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallahu wallahu akbar. walaa hawla walaa quwaata illa billahil
`aliyyil‘azhiim.

Artinya : "Maha suci Allah Yang Maha Esa, segala puji bagi Allah dan Allah dzat yang Maha Agung".

4. Kemudian ruku', dan setelah membaca doa ruku', lalu membaca tasbih seperti tersebut diatas sebanyak 10 kali.

5. Selesai membaca tasbih 10 kali, lalu berdiri (i’tidal)

6. Setelah selesai membaca doa tahmid i'tidal, lalu dilanjutkan membaca tasbih  seperti diatas sebanyak 10 kali.

7. Setelah selesai membaca tasbih 10 kali, lalu sujud.

8. Ketika sujud, setelah membaca doa tasbih sujud, lalu membaca tasbih seperti diatas sebanyak 10 kali.

9. Setelah selelsai membnaca tasbih 10 kali, lalu duduk diantara dua sujud.

10. Setelah selesai membaca do'a duduk antara dua sujud, dilanjutkan membaca tasbih seperti diatas sebanyak 10 kali.

11. Setelah selesai membaca tasbih 10 kali, lalu sujud kedua.

12. Pada sujud kedua membaca doa tasbih sujud, lalu membaca tasbih seperti diatas sebanyak 10 kali.

13. setelah selesai membaca tasbih sebanyak 10 kali, sebelum berdiri ke raka'at kedua,
      kita melakukan "duduk istirahah".

14. Sambil duduk istirahah, kita membaca tasbih seperti diatas sebanyak 10 kali.

15. Kemudian setelah itu berdiri untuk menyelesaikan rakaat kedua dan seterusnya hingga empat rakaat.

16. Kita mengulang lagi membaca tasbih dirakat kedua dan seterusnya seperti di rakaat pertama. Jadi di setiap rakaat masing-masing ada 75 kali tasbih, dan total 4 rakaat kita membaca tasbih sebanyak 300 kali.
Dengan demikian maka dalam satu rakaat telah terbaca tasbih sebanyak 75 kali. Untuk rakaat yang kedua tata cara pelaksanaan shalat dan jumlah bacaan tasbihnya sama dengan rakaat pertama, hanya saja pada rakaat kedua setelah membaca tasyahud sebelum salam terlebih dahulu membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru kemudian membaca salam sebagaimana biasa sebagai penutup shalat.

Manfaat Mengerjakan Sholat Tasbih

Sholat Tasbih ini landasan hukumnya Hadits Hasan yang Sanadnya Abdullah bin Abbas ra., diriwayatkan oleh At Tarmizi dan Darul Quthny

Bahwa Rasulullah SAW memberitahukan kepada paman beliau Abbas bin Abdul Mutthalib, jika Paman melakukan sholat Tasbih maka Allah SWT mengampuni dosamu yang awal dan akhirnya, yang lama dan yang baru, yang sengaja dan yang tidak sengaja, yang tersembunyi dan yang nampak, baik dosa kecil maupun dosa besar.

Laksanakan sholat empat raka'at dengan bertasbih sebanyak 300 tasbih.

Jika kuasa lakukan setiap hari, jika tidak kuasa sejum'at sekali, jika tidak kuasa satu bulan satu kali, jika tidak kuasa satu tahun sekali dan jika tidak maka perbuat olehmu seumur hidup sekali. (HR. Tarmizi dan Darul Qutni).

Maka barang siapa mengerjakan sholat Tasbih itu niscaya diampuni Allah swt.

Baginya segala dosanya, walaupun dosanya sebanyak buih di lautan dan seperti pasir di pantai sekalipun.

Demikianlah tertulis di dalam hadits Rasulullah saw.

Manfaat dan keistimewaan sholat tasbih sangat besar karena dalam Alquran banyak sekali perintah agar kita bertasbih kepada Allah SWT.

Dengan bertasbih, kita telah melihat dan mengakui keluarbiasaan dan keperkasaan Allah SWT dalam segala hal.

Berikut ini beberapa ayat Alquran yang menyuruh umat manusia bertasbih dalam keadaan apa pun.

"Maka bersabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbih-lah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang." (Thoha/20:130)

"Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, karena kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu akan berdiri." (at-Thur/52:48)

"Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi." (al-Mu’min/40: 55)

Dari ayat-ayat itu jelas terlihat betapa besar manfaat dan keistimewaan sholat tasbih.



Cara, Doa, dan Niat Shalat Lailatul Qadar

Sholat ailatul Qadar adalah shalat sunnat yang dikerjakan 4 raka’at untuk berharap dan mendapatkan malam lailatul qadar.


 Niat Shalat Lailatul Qadar

Bacaan Niat Shalat Lailatul Qadar : “Usholli sunnatan lailatul qadri arba’a raka’atin lillahita’ala”

Artinya :“Niat shalat sunnat lailatul qadar empat rakaat karena Allah Ta’ala


 Raka’at Shalat Lailatul Qadar
 Setiap rakaat setelah membaca Al-Fatihah, membaca surah :

   1- Al-Takatsur 1 kali

   2- Al-Iklas 2 kali

 Membaca Alfatihan pada rakaat ke Satu  hingga rakaat keempat dan kemudian membaca surat 

 At Takasur, 1 kali

 Al Ikhlas     2 kali
Berturut-turut sebanyak tiga kali atau bisa juga membaca surat lain semampunya

3. Selepas Memberi Salam, Baca Doa
    
4. Ketika Bertemu Malam Lailatul Qadar, Baca Doa :

   Cara, Doa, dan Niat Shalat Lailatul Qadar
 Bacaan :
 “Allahumma innaka’ afuwwun tuhibbul afwa fa’fuanni (sebanyak 100 kali)”.
 Artinya : “Yah Allah, sesungguhnya engkau Maha pengampun, Maha pemurah lagi suka mengampun.    Maka Ampunilah dan lindungilah diriku”


Tidak ada tahiyat Awal

Sedikit berbeda dengan pelaksanaan salat wajib yang memiliki jumlah rakaat yang sama yakni empat rakaat, pada salat Lailatul Qadar jika telah sampai pada rakaat kedua maka tidak perlu duduk tahiyat melainkan langsung bangun dan melanjutkan rakaat ketiga.

Tahiyat akhir pada rakaat keempat

Saat sampai pada rakaat keempat maka duduklah dan bacalah doa tahiyat yang sama dengan doa tahiyat pada salat wajib.

Setelah selesai membaca doa tahiyat akhir maka yang selanjutnya adalah melakukan salam.

Berzikir dan membaca doa

Setelah selesai melaksanakan salat Lailatul Qadar dan menyempurnakan rakaatnya maka berzikir dan berdoalah kepada Allah dengan memohon ampun dan ridho dari Allah SWT.

Bacaan Doa Setelah salat Lailatul Qadar

   Selesai salat Lailatul Qadar, dianjurkan membaca Al Fatihah, istigfar, takbir, dan salawat kepada Nabi Muhammad SAW (jumlah banyaknya sesuai kemampuan).

Setelah itu dilanjutkan dengan doa Lailatul Qadar memohon ampunan kepada Allah SWT berikut ini :

Jangan lupa untuk membaca doa malam Lailatul Qadar.

Jika mendapatkan tanda-tanda malam Lailatul Qadar, berikut doa malam Lailatul Qadar yang hendaknya dipanjatkan :

"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni."

Artinya: Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku.

Doa tersebut berdasarkan riwayat hadits Ibnu Majah.

Dalam riwayat Imam Syafi'i doa yang juga sering dipanjatkan Nabi Muhammad di malam 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah:

"Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.'

Artinya: Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.

Selain itu, doa lain yang bisa dipanjatkan yakni :

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni"

Artinya : “Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku.”

Doa di atas direkomendasikan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya oleh istrinya Aisyah r.a. mengenai apa yang harus dikatakan jika mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar.

Tata Cara Sholat Tahajud yang Benar


Tata cara Sholat tahajud pada dasarnya sama dengan sholat sunnah pada umumnya.
Sebelum sholat disyaratkan suci dari hadats kecil dan hadats besar; suci badan, pakaian dan tempat dari najis; menutup aurat; dan menghadap kiblat.
Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menerangkan, hendaklah sebelum tidur berniat untuk bangun sholat tahajud sehingga jika ia tertinggal (tidak bisa bangun), tetap mendapat pahalanya.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu menjelaskan, sebelum memulai Sholat tahajud, disunnahkan untuk memakai siwak. Juga disunnahkan mengawalinya dengan dua rakaat ringan.
Sholat tahajud dikerjakan dua rakaat salam, dua rakaat salam.
Para ulama berbeda pendapat mengenai batasan jumlah rakaatnya.
Rasulullah terkadang melaksanakan 11 rakaat termasuk witir dan terkadang 13 rakaat termasuk witir.
Secara ringkas, tata caranya sama dengan sholat sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu:
Niat
Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
Membaca surat Al Fatihah
Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang-panjang.
Ruku’ dengan tuma’ninah
I’tidal dengan tuma’ninah
Sujud dengan tuma’ninah
Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
Sujud kedua dengan tuma’ninah
Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
Membaca surat Al Fatihah
Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang.
Ruku’ dengan tuma’ninah
I’tidal dengan tuma’ninah
Sujud dengan tuma’ninah
Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
Sujud kedua dengan tuma’ninah
Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
Salam
Demikian diulangi hingga empat kali salam (delapan rakaat). Bacaan pada setiap gerakan sholat tersebut bisa dibaca pada artikel Bacaan Sholat
Doa Sholat tahajud
Doa setelah sholat tahajud insya Allah dikabulkan oleh-Nya.
Terlebih jika dikerjakan di sepertiga malam yang terakhir, waktu paling istijabah untuk berdoa.
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya.
Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari)
Maka apa pun permintaan seorang hamba, mohonkanlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Baik kebutuhan dunia maupun kebutuhan akhirat. Terutama meminta ampun kepada Allah Subhanahhu wa Ta’ala karena bacaan paling utama di sepertiga malam terakhir adalah istighfar.
Rasulullah juga mengajarkan doa khusus untuk sholat tahajud. Yakni doa sholat tahajud yang dibaca sebagai doa iftitah:
Pertama, dari riwayat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ،
اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana.
Hanya milikMu segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Engkau Maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar.
Ya Allah, hanya kepada-Mu aku pasrah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku bertaubat, hanya dengan petunjuk-Mu aku berdebat,
hanya kepada-Mu aku memohon keputusan, karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun yang kulakukan terang-terangan.
Engkau yang paling awal dan yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad)
Kedua, dari riwayat Aisyah radhiyallahu ‘anha:
اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ أَنْتَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui yang gaib dan yang nampak.
Engkau yang memutuskan diantara hamba-Mu terhadap apa yang mereka perselisihkan.
Berilah petunjuk kepadaku untuk menggapai kebenaran yang diperselisihan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus. (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud)
Doa tersebut dibaca Rasulullah saat mengawali sholat tahajud, yakni dibaca sebagai doa iftitah.
Adapun doa setelah sholat tahajud, kita bebas berdoa dengan segala doa yang baik.
Terutama doa dari Al Quran dan Hadits. Boleh juga doa kita sendiri, bahkan yang berbahasa Indonesia juga tidak dilarang.


Masjid Al Idrisiyyah Sholat Jum'at